Batik
Tulis Grobogan Jawa Tengah
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Praktik
Muatan Lokal
Dosen Pengampu:
Rofian, S.Pd.
Oleh
Kelompok 6 :
1. Rizqi Fajriyatul Chasanah 4G 12120310
2. Arni Nuryana 4G 12120327
3. Nurika Mujayana 4G 12120333
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
IKIP PGRI SEMARANG
2014
BATIK
TULIS GROBOGAN
- Lokasi
Desa
Kapung Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan
- Sejarah Batik Grobogan
Batik juga termasuk jenis kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan
telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.
Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam
membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik
adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan. Sementara batik tradisional
yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam
disebut batik tulis.
Tradisi
membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang
kala suatu motif dapat dikenal berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa
motif batik dapat menunjukkan status seseorang.
Selain Sale Pisang dan Gethuk Lindri, Kabupaten
Grobogan Jawa Tengah juga memiliki ikon produk lokal lain yang tidak kalah
menarik, yaitu Batik Tulis Grobogan. Meskipun belum lama diperkenalkan, namun
respon masyarakat terhadap kreasi Batik Tulis Grobogan sangatlah bagus. Secara
kualitas, produk kreasi Batik Tulis Grobogan tidak kalah dengan daerah lain
seperti Solo, Pekalongan, maupun Jogja. Bahkan dari segi corak atau motif,
Batik Tulis Grobogan dikenal memiliki ciri khas berupa motif tanaman/ tumbuhan.
Kedelai,
bambu, jati, dan jagung merupakan motif-motif yang menjadi ciri khas Batik
Tulis Grobogan. Motif yang paling popular dan dijadikan sebagai ikon produk
lokal Pemerintah Daerah Grobogan adalah motif bambu atau biasa disebut dengan
“Pring Sedapur”. Seperti batik tulis pada umumnya, Batik Tulis Grobogan juga
diproduksi dengan bahan baku serta teknik pilihan. Pemilihan bahan baku menjadi
sangat penting.
- Pembahasan
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan kain.
Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik
pewarnaan kain dengan menggunakan malam, teknik ini adalah salah satu bentuk
seni kuno yang berguna untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam
literature Internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing.
Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut,
termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik
Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan
budaya yang terkait.
Batik tulis Grobogan memiliki ciri
khas yaitu dari segi corak atau motif, Batik Tulis Grobogan dikenal memiliki
ciri khas berupa motif tanaman/ tumbuhan. Kedelai, bambu, jati, dan jagung. Motif
yang paling popular dan dijadikan sebagai ikon produk lokal Pemerintah Daerah
Grobogan adalah motif bambu atau biasa disebut dengan “Pring Sedapur”. Corak
warna yang ditampilkan oleh Batik Tulis Grobogan lebih dominan pada warna-warna
yang terang atau cerah dan corak atau motif yang dibuat lebih sedikit.
Batik
Tulis Grobogan
|
Batik
Tulis Yogyakarta
|
Motif
atau corak tanaman/ tumbuhan
|
Corak
batik berupa gambar burung, binatang atau manusia
|
Menggunakan
warna-warna yang cerah atau terang
|
Lebih
banyak menggunakan warna putih, hitam, dan coklat
|
Motif
yang dibuat lebih sedikit
|
Motif yang dibuat lebih banyak
|
- Cara Pembuatan
1. Kain
diukur sesuai dengan ukuran yang diinginkan
2. Kain
dibuat pola sesuai motif yang diinginkan
3. Lalu
kain dicanting sesuai dengan pola yang sudah digambar
4. Setelah
melakukan pencantingan, lalu kain dicelup sesuai warna dasar
Cara
Pencelupan :
·
Kain yang akan dicelup, dilipat seperti
kipas, lalu dicelup pada ember dan bak pencelupan dengan resep warna yang akan
diinginkan
·
Lalu kain yang sudah dicelup,
selanjutnya ditiriskan dengan cara dibentangkan pada kayu sampai kering dengan
cara dibolak-balikkan agar kain bisa kering dengan merata
·
Setelah kain kering, kemudian dapat
diproses selanjutnya
5. Lalu
proses pencoletan
Cara
Pencoletan :
·
Kain dibentangkan pada kotak kayu,
sehingga benar-benar terbentang dan tidak ada kelipatan.
·
Lalu kain dicoled dengan warna yang
dikehendaki, selanjutnya kain dibiarkan sampai kering, dan kemudian dapat
diproses selanjutnya.
6. Kain
dikeringkan (di angin-anginkan sampe kering)
7. Setelah
kain kering Lalu dilakukan proses waterglass
·
Kain diambil dari bentangan kayu,
selanjutnya kain dicelupkan pada bak yang telah diisi dengan waterglass dan
dicelupkan dengan posisi dilemparkan memanjang
·
Setelah di waterglass, selanjutnya kain
ditiriskan selama 6 jam, kemudian dicuci dan dibilas sampai bersih, dan
selanjutnya direndam semalam
8. Selanjutnya,
dilakukan perolotan
·
Kain yang sudah direndam semalam, lalu
dilorot dengan yaitu menghilngkan malam dengan cara direbus pada air mendidih,
dan agar hasil tampak lebih bagus pada air mendidih tadi diberikan tepung beras
·
Setelah dilorot, selanjutnya kain dicuci
dan dibilas sampai bersih, lalu dikeringkan dijemur pada tempat yang teduh.
- Manfaat
1. Untuk
ciri khas kesenian dari Kabupaten Grobogan
2. Untuk
melestarikan kebudayaan batik Grobogan
3. Untuk
membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar
4. Untuk
menambah penghasilan kas daerah ataupun penghasilan pribadi
5.
Upacara Adat : Dalam adat
jawa banyak sekali kegiatan memakai batik. seperti acara pernikahan, kain batik
digunakan sebagai bawahan kebaya yang digunakan kedua mempelai yang menikah.
6.
Kain batik bisa digunakan untuk pembuatan aneka macam model
baju.
7.
Kain batik bisa digunakn untuk pembuatan kebaya
- Bentuk Pelestariannya
1. Diadakannya
pelatihan-pelatihan didesa yang belum ada kegiatan membatik
2. Mengadakan
pemeran
- Wujud Kepedulian Pemerintah terhadap Kesenian Batik Tulis Grobogan
1.
Mengadakan Fashion Show
2.
Mengadakan lomba-lomba membatik
- Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar